Selasa, 28 Juni 2011

vektor art

Vector Art Saya senang menikmati karya-karya vector art. Permainan garisnya sungguh luar biasa. Selain itu, warna-warna yang digunakan cenderung hidup dan dinamis. Saya menemukan kesan ia begitu lincah dan lentur. Selain itu, beberapa tema vector art berangkat dari ikon-ikon alamiah. Bunga, daun, wajah, kota, dan pernak-pernik yang sering kita jumpai sehari-hari. Di beberapa kampus, saya juga sering melihat gaya vector dipinjam mahasiswa untuk mengkreasi berbagai papan pengumuman, pamflet, spanduk dan semacamnya. Mungkin kedinamisan dari permainan garis, warna, bidang, dan sebagainya mempunyai daya tarik tersendiri bagi mata publik. Bisa jadi vector art merupakan perpaduan antara yang alamiah (bidang dan ikon) dengan kecenderungan modern-futuristik-abstrak. Kalau demikian, menurut saya vector art masuk dalam genre posmodern art. Perpaduan antara yang lama (alami-tradisional) dengan yang baru (modern). Ada pengemasan yang berbeda pada ikon daun, bunga, pohon, dan sebagainya yang tak ditemukan dalam gaya klasik. Pengemasan atau artistisasi itu dibalut dengan warna-warna yang sebagian besar mencolok atau warna kuat. Saya sempat download lebih dari 30 gambar vector art. Sebagian besar di antaranya menyuguhkan warna, orange, kuning, ungu, merah, light pink, light blue, dan seterusnya. Warna-warni itu menunjukan gairah hidup. Hidup dalam kepenuhan warna. Dan pada sisi lain, saya temukan nuansa populer. Ikon wajah menjadi begitu populer dengan berbagai sepuhan warna. Bibir yang penuh dengan warna deep blue. Rambut kebiruan. Ada juga yang orange. Dan sebagian besar di antaranya, memadukan sekurang-kurangnya tiga warna. Ya, ia begitu colorfull. Bisa jadi kepenuhan warna ini menunjukan tingkat “konsumsi warna” yang tak terbatas. Artinya, penggunaan warna yang sedemikian banyak dan mencolok, merupakan ekspresi dari keglamoran hidup. Bandingkan dengan karya klasik yang sangat sederhana (minimalis), elegan, dan tentu saja luhur. Di sisi lain, vector art mengilustrasikan sebuah atmosfir kelimpahruahan. Sepertinya tak ada beban untuk menggunakan dan memadukan banyak warna dalam satu karya. Ya, kehendak itu merupakan penyaluran hasrat (desire) si perupanya. Entah berangkat dari aktivitas imajinatif atau reflektif. Vector art, pada titik tertentu terlihat manis, hidup, riang, dan glamor. Di sisi lain, vector art menyuguhkan sebuah percampuran antara yang real dengan abstrak. Ia di antara tapal batas antara realitas dan hiperealitas. Dalam beberapa forum, ada yang memberi ulasan pada seni generasi ini, “Ngomong-ngomong soal desain, ada salah satu aliran seni yg lagi ngetrend belakangan ini (khususnya di kalangan anak muda) yaitu vector art, seni menciptakan dan manipulasi point & path sehingga terbentuk suatu objek. Ada satu lagi aliran yang serupa yaitu vexel art. Keduanya hampir mirip namun pada dasarnya tidaklah sama. Bagi yang doyan ngoprek fitur, biasanya vector art diterapkan untuk mengubah image asli ke dalam bentuk vector, menimbulkan kesan abstract namun detail dan komposisi warna tetap kuat.

0 komentar:

Posting Komentar

Netpreneur Blog Indonesia

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More