Peralatan Desain Grafis dalam Komunikasi Visual
Teori Ilmu Grafis Desain Diskomvis Peralatan Desain Grafis dalam Desain Komunikasi Visual ditulis sebagai pengingat bahwa olah rasa estetika diawali dari otak. Kemua alat didunia takkan sempurna jika tiada akal pikiran. Penunjang dalam berkomunikasi visual adalah pena, digital media, dan sarana prasarana lainnya. Keberadaan desain komunikasi visual sangat lekat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana komunikasi ini dihasilkan?
Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah akal, mata, tangan, alat-alat tradisional (seperti pensil atau tinta), dan komputer. Sebuah konsep atau ide biasanya tidak dianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau dinyatakan dalam bentuk visual. Bagaimanapun, alat yang paling penting dan paling diperlukan dalam desain adalah akal (imajiner). Pikiran yang kritis, observasional, kuantitif, dan analitik juga dibutuhkan untuk merancang dan merealisasikan ide tersebut. Pikiran yang kritis, observasional, kuantitatif dan analitik juga diperlukan untuk mengkomposisi sebuah desain.Apabila sang pendesain hanya mengikuti sketsa, naskah atau instruksi (yang mungkin disediakan oleh sutradara kreatif) maka tidak bisa disebut sebagai desainer.
Mata dan tangan sering dibantu dengan penggunaan alat tradisional atau fitur edit gambar digital. Pemilihan cara mengungkapkan ide yang tepat juga merupakan ketrampilan kunci dalam karya desain grafis, dan merupakan faktor penentu dalam perwujudan visualnya.Pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah.
Produksi yang cepat dari komputer memungkinkan para perancang grafis untuk mengeksplorasi banyak ide secara cepat dan lebih detail dari yang bisa dicapai dengan kerja goresan tangan atau potong-tempel pada kertas. Akan tetapi, dihadapkan pada pilihan yang tak terbatas semacam ini kadangkala tidak menghasilkan solusi desain yang terbaik dan kadang hanya membuat berputar-putar tanpa hasil yang jelasIde-ide baru seringkali datang dengan uji coba pada alat dan metode, baik itu media tradisional maupun digital.
Beberapa perancang grafis professional mengeksplorasi ide menggunakan pensil di atas kertas untuk menghindari keterbatasan komputer, memungkinkan mereka berpikir di luar kotak. Beberapa ide kreatif dari desain grafis diawali serta dikembangkan bahkan sampai mendekati hasil akhir dalam pikiran, sebelum diterapkan baik dengan metode tradisional maupun komputer.
Sketsa yang berupa thumbnail atau coretan-coretan rancangan kasar pada kertas bisa juga digunakan untuk menghasilkan ide dalam sebuah proses hybrida (gabungan antara penggunaan komputer dan goresan tangan). Proses hybrida semacam ini khususnya berguna pada pembuatan desain logo di mana masalah teknis dari perangkat lunak seringkali memecahkan konsentrasi. Proses hybrida juga dipakai untuk membebaskan kreativitas seseorang dalam pembuatan layout halaman atau pengembangan image. Seorang perancang grafis tradisional bisa juga mempekerjakan seniman produksi (production artist) yang mahir menggunakan komputer untuk mewujudkan ide dari sketsa yang dibuatnya.
Catatan:
Banyak orang mengira Desainer adalah orang yang bisa photoshop, corel, illustrator, flash dan software desain lainnya. Namun mereka lupa bahwa software hanyalah alat kedua bahkan kesekian. Yang terpenting adalah kemampuan berkomunikasi dalam kreasi visual yang dihasilkan dari olah imajinasi. Konsep desain yang tertuang dalam goresan pena terasa hampa jika tanpa makna dan fungsi. Illustrasi terasa hambar tanpa adanya estetika. Dengan alat yang namanya akal pikiran inila kita bisa mengolah karya visual yang bermanfaat, punya fungsi dan punya nilai estetis.
Semoga Anda menikamti artikel ini dan jangan lupa bergabung dengan teman-teman yang lain di Facebook AhliDesain, dan ikuti Twitter saya. Jika Anda menyukai artikel-artikel dari saya jangan lupa untuk memasukkannya dalam subscribe ke ahlidesain RSS Feed.
0 komentar:
Posting Komentar