Sabtu, 30 Juli 2011

Web Design dan Graphic Design

ADMIN
ADMIN Seringkali kita menemukan sebuah situs web yang menurut kita jelek, namun ternyata penggunanya banyak dan loyal. Tak jarang pula kita menemukan situs web yang OK punya, desainnya bagus banget menurut kita, namun tidak banyak yang berkunjung  — apalagi menjadi loyal visitor, atau bahkan online buyer. Mengapa hal semacam itu bisa terjadi? Salah satunya: karena kita seringkali tidak bisa membedakan apa yang bagus atau jelek pada sebuah website karena penilaian kita hanya terfokus pada desain grafis.

Banyak orang mengganggap, desain web adalah desain grafis. Keindahan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan artistiklah yang menjadi penilaian utama. Jadi, yang menentukan bagus tidaknya sebuah web adalah mata. Apakah informasi yang diterima mata kita — kemudian disalurkan ke otak dan diolah — memberikan kesan indah atau tidak pada sebuah situs web. Celakanya, mata satu orang beda dengan mata orang lain dalam hal keindahan. Jika anda bekerja sebagai web designer — atau bidang art lainnya –, mungkin sudah kenyang dengan celaan kok desain yang kita buat buruk di mata klien A namun bagus dimata klien B dan C.

Lantaran desain grafis boleh dibilang mengandalkan mata (dan selera) untuk dinilai bagus atau tidak, maka desain grafis itu lebih berfungsi untuk “dilihat dan dibaca”.

Sebaliknya, desain web lebih luas dari itu. Desain web bukan sekadar “dilihat dan dibaca”. Tetapi “dilihat, dibaca dan DIGUNAKAN”

Itu sebabnya, bagus tidaknya sebuah desain web tidak boleh hanya diukur dari sisi grafis (mata), tetapi juga kemudahan penggunaanya. Bukan berarti desain grafis untuk sebuah web bisa diabaikan. Tetap saja perlu, apalagi kalau itu menyangkut citra perusahaan atau produk. Namun, karena desain web itu fungsinya untuk “digunakan”, jangan sekali-sekali mengabaikan faktor “mudah digunakan”.

Maka, jika anda seorang marketing/product manager ataupun jabatan eksekutif lain sebuah perusahaan yang bertanggungjawab terhadap strategi online, pahami betul perbedaan ini.

Dan jika ada seorang web designer, web consultant, dan profesi sejenisnya: belajarlah banyak mengenai online usability, online architecture information, dan ilmu-ilmu lain yang memperkaya pengetahuan untuk membuat web yang mudah digunakan.

0 komentar:

Posting Komentar

Netpreneur Blog Indonesia

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More